Rabu, 24 September 2014

PUISI-PUISI DEKNONG KEMALAWATI

 

 

 Allah, Ya Allah

D Kemalawati

Ya Allah
Langit merah di Palestina
Telah Kau lukis di Lauhuh mahfuzh
Telah Kau sebut dalam kitabMu
Bani Israil, Bani Israil
Adakah kaum selain mereka
Bertahta dalam api neraka
Kekal di dalamnya
Palestin, Palestin
Para pencari ridha
Tak melewati garis batas
Di sana darah mewangi surga
Anak-anak menuntun jalan bunda
Di sidratul muntaha
Allah, ya Allah
Kugunakan matahatiku
Memaknai langit merah
Lautan darah
Dalam Lauhuh MahfuzhMu
Allah, ya Allah

Banda Aceh, 12/7/2014

Seangkuh Apa Kau Menjulang Tak Lebih Seutas Bayang

D Kemalawati


dengan rantai ia membiakkan kemarahan
tak ada pintu atau jendela
yang meluap hanya kolam
dan bola matanya seperti diserbu pasukan asap
memerah menjadi percik bara
sesuatu yang segera menyala

suara pelatuk di ujung kampung
wajah-wajah awan hitam bergulung-gulung
pasir yang membadaikan impian
mengurai ikatan rambut yang sangsai
diantaranya kuku serupa taring  mencengkram
bahu-bahu kering terpatahkan

tiang cemara, sesuatu yang menjulang
sebagai penanda angin telah meranggas
warna abu-abu di pucuknya antara ada dan tiada
bergumamlah ia seolah laut membenamkan suara langit
terus, tumpahkan amarahmu
seangkuh apa kau menjulang tak lebih seutas bayang

Banda Aceh, 23 Nov 2011
*D Kemalawati, lahir di Meulaboh, Aceh Barat. Salah seorang pendiri lembaga kebudayaan Lapena yang bergerak dalam pendokumentasian karya sastra di Aceh. Menulis puisi, cerpen, novel,esei, opini. Puisi-puisinya terhimpun dalam banyak antologi bersama Indonesia, nusantara diantaranya dalam
Antologi De Poeticas, kumpulan puisi Indonesia, Portugal, Malaysia, (Gramedia, 2008)
Antologi puisi tunggalnya terbit dalam dua bahasa Indonesia Inggris berjudul Surat dari Negeri Tak Bertuan (Lapena, 2006). Novel perdananya berjudul Seulusoh terbit pada 2007 oleh penerbit yang sama. D Kemalawati selain bergiat di penulisan kreatif juga seorang penari dan pemain teater. Berperan sebagai Laksamana Keumalahayati dalam pementasan teater Tanah Perempuan karya Helvi Tiana Rosa bersama Bengkel Sastra UNJ akhir tahun 2009 di Gedung Kesenian Jakarta dan di Auditorium RRI Banda Aceh. Terakhir bersama penyair Diah Hadaning, Dimas Arika Mihardja menerbitkan karya puisinya dalam kumpulan puisi 3 Di Hati yang juga diterbitkan Lapena Banda Aceh (Desember, 2010). D Kemalawati penerima Anugerah Sastra dari Pemerintah Aceh 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar