Rabu, 24 September 2014

DI HARI PEMAKAMAN PAMAN


langit yang duka
bumi yang airmata: ruhku

pohon-pohon rindu tumbuh
tanah kelahiran, memanggil
duka begitu gigil
paman

meski luka, meski duka
aku harus melepas
kepergianmu, paman
sebab Allah lebih cinta
sebab Allah
lebih cinta

di tanah kelahiran kita paman
aku menunggu kehadiran
menunggu pemakaman
kau, yang diantar penuh keridhaan

Madura, 23 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar