Senin, 15 September 2014

DUNIA PEREMPUAN DAN JALAN MENUJU PEREMPUAN SEUTUHNYA


mengintimi dunia perempuan semisal mengintimi rupa diri yang paling misteri dari sebuah ciptaan Ilahi. Moh. Ghufron Cholid

PEREMPUANKU
Menyelami hatimu yang laut
Dahagaku tiada surut

Al-Fath Laressay,2014
membaca puisi perempuanku yang ditulis oleh al-fath laressay dengan puisi berpola tuang dua koma tujuh membuat saya harus berdiam diri, menghadirkan kembali sosok bernama perempuan, yang bisa ibu, kakak, adik atau kerabat.

Berbicara perempuan sama halnya berbicara laut dengan riak, ombak dan gelombangnya atau berbica angin dengan sepoi dan badainya.Perempuan selalu memiliki sudut pandang yang menarik untuk dibahas, oleh ianya tercipta dari tulang rusuk lelaki. Yang menghadapinya tidak boleh terlalu keras maupun terlalu halus dalam memperlakukan.Terlalu keras memperlakukan perempuan membuatnya seperti tulang yang akan patah, terlalu diperlakukan secara lembut, membuat perempuan semakin merasa tinggi dan menyimpang dari kodratnya.Sebab sejatinya perempuan adalah penyeimbang bagi laki-laki agar tak terlampau keluar dari batasan kenormalan yakni menjadi sosok yang liar dan tak memiliki kepekaan yang halus.



PEREMPUAN PRA ISLAM

Perempuan tak ubahnya sebagai barang yang boleh dijual di pasaran. Perempuan tak mendapatkan tempat istimewa di mata lelaki.Memiliki anak perempuan dianggap suatu aib, yang dengannya mengizinkan perempuan hidup merupakan kehinaan maka mengubur perempuan hidup-hidup atau membunuhnya dianggap pilihan tepat dan benar.Perempuan juga bisa diibaratkan baju yang mudah dipakai dan dilepas.Alangkah miris namun kenyataan memang harus dikuak agar menjadi pelajaran.

Perempuan di mata orang Yunani Kuno, Dalam perkembangannya, masyarakat Yunani kuno menganggap wanita sebagai tempat pelampiasan nafsu semata. Wanita sama sekali tidak berharga. Ini dibuktikan dengan adanya satu legenda Yunani terkenal yang berkisah tentang Dewi Aphrodite. Dalam kisah itu disebutkan bahwa Dewi Aphrodite dengan mudahnya mengkhianati ketiga suaminya yang oleh masyarakat Yunani dianggap sebagai dewa. Ia pun melahirkan anak bernama Koubid yang dianggap sebagai Dewa Cinta. Dewa Cinta ini merupakan hasil perselingkuhan Dewi Aphrodite dengan salah satu kekasihnya. (http://jekyokashiruma.blogspot.com/2009/03/derajat-wanita-sebelum-dan-sesudah.html)

PEREMPUAN DI MATA AGAMA ISLAM

Perempuan mendapatkan tempat yang istimewa sehingga dalam hal mendapatkan kehormatan untuk dicintai oleh anak-anaknya mendapatkan perbandingan 3:1.Menginsafi keadaan perempuan yang istemewa ini membuat perempuan dibekali sifat keibuan, yang dengan ketabahannya mampu melobangi hati yang batu.Oleh perjuangan perempuan dalam membantu menjaga keberlangsungan manusia tidak punah, mengandung sembilan bulan dan proses melahirkan buah hati bisa disebut jihad, oleh ianya berada dalam medan antara hidup dan mati.

"Sesungguhnya kami ciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal."jika kita merenungi isi firman Allah ini bisa kita ketahui bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal satu sama lain. Saling mencari kecocokan dan perbedaan di antara keduanya, agar bisa menjalankan peran sesuai kodrat.

Lalu bagaimanakah cara perkenalan (ta'arruf), maka dalam pengenalan untuk kejenjang yang lebih serius maka laki-laki diperlihatkan menatap wajah dan telapak tangan perempuan, jika ada yang meragukan, maka lelaki diperbolehkan mengutus seorang yang dipercaya untuk melihat segala hal yang meragukan yang dimiliki perempuan, agar keraguan untuk menjadikan teman hidup bisa berubah keyakinin yang kokoh.

Perlakuan pada perempuan, Islam menempatkan pada tempat yang terhormat sehingga untuk menikahi perempuan, Islam membedakan dalam dua keadaan yakni jika perawan harus mendapatkan restu dari orang tua dan persetujuan dari orang yang akan dinikahi. Namun jika perempuan janda maka cukup persetujuan perempuan yang akan dinikahi saja.Dua pembagiaan ini diadakan semata-mata untuk memuliakan dan menjunjung tinggi kehormatan perempuan.

Dalam hal ilmu pun, perempuan dan laki-laki mendapatkan kesempatan yang sama. Mencari ilmu itu wajib bagi laki-laki maupun perempuan.Dalam pembagian warisan pun perempuan memiliki hak yang sama walaupun lebih banyak warisan diterima oleh lelaki, hal ini disebabkan karena lelaki dikenakan kewajiban memberi nafkah (bagi yang sudah berkeluarga) dan membayar mahar bagi yang akan menikah.

Dalam membayar mahar pada perempuan tak boleh dicicil alias kontan. Jika perempuan setelah menerima mahar dari lelaki lalu ingin berbagi dengan suaminya maka suami boleh menerima dengan suka cita.
Perempuan yang ringan dalam memberikan mahar pada lelaki adalah perempuan yang baik dan menentramkan jiwa.

Lalu apa kaitannya dengan puisi yang ditulis oleh al-fath laressay yang berjudul Perempuanku.
Secara garis besar penyair ingin mengabarkan bahwa dunia perempuan penuh misteri semakin di dalami semakin menemukan misteri tak kunjung usai. Bisa juga ingin menjelaskan bahwa perempuan (ibu) adalah lautan yang tak pernah surut dalam menghilangkan dahaga kasih sayang.

Penyair seakan ingin mengabarkan ini lho perempuan yang istimewa, perempuan yang penuh cinta, perempuan yang menentramkan hati. Kalau pun ada kejadian perempuan yang tega membuang atau membunuh anaknya maka perempuan itu sudah menyalahi kodrat keperempuan dan keibuannya maka puisi ini dihadirkan untuk meluruskan sosok perempuan atau ibu yang sudah keluar jalur. Meluruskan kembali naluri keibuan.



Madura, 28/08/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar