langit yang duka
bumi yang airmata: ruhku
pohon-pohon rindu tumbuh
tanah kelahiran, memanggil
duka begitu gigil
paman
meski luka, meski duka
aku harus melepas
kepergianmu, paman
sebab Allah lebih cinta
sebab Allah
lebih cinta
di tanah kelahiran kita paman
aku menunggu kehadiran
menunggu pemakaman
kau, yang diantar penuh keridhaan
Madura, 23 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar